Wednesday, December 27, 2017

Earth Brick and Stone: Workshop Frenzy

Ini adalah bagian kelima dari cerita tentang perjalanan saya bekerja membantu pembangunan di Nepal menjalankan projek dari Engineers Without Borders, Juli 2017 lalu
Bagian 1: klik di sini
Bagian 2: klik di sini
Bagian 3: klik di sini
Bagian 4: klik di sini
Bagian 5: klik di sini




Setelah menyelesaikan perjalanan dan pekerjaan di Desa Deurali, saya dan Johan menghabiskan akhir pekan dengan bersantai. Kami, bersama pelajar dari Swedia lainnya mengunjungi beberapa landmark yang ada di Patan, daerah tempat kami tinggal.

  

Bergaya di Durbar Square. Tempat shooting film Dr. Strange


Suasana jalanan di Nepal

Perjalanan dan aktivitas di Deurali membuat kami sadar akan pentingnya keberhasilan Build up Nepal dalam mendistribusikan mesin CSEB serta mengadakan pelatihan bagi para penduduk desa terpencil demi membantu pembangunan dan rehabilitasi Nepal. Masalah yang akan kami hadapi adalah bagaimana membuat mesin CSEB yang rusak mudah diperbaiki. Agar supir dari Build up Nepal tidak perlu bolak-balik dari kota ke desa dan sebaliknya, yang membuat seluruh proses perbaikan memakan waktu tidak kurang dari 3 hari. Jika mesin bisa diperbaiki di tempat, maka proses perbaikan mesin tidak akan memakan waktu lebih dari 1 jam.

Sebelum bercerita mengenai bagaimana kami menyelesaikan masalah mesin tersebut, saya ingin bercerita tentang tugas kami yang lain. Kami juga harus membuat workshop Build up Nepal menjadi lebih baik. Di workshop inilah mekanik yang bertugas memperbaiki dan memodifikasi mesin bekerja. Barang-barang mulai dari alat hingga suku cadang pun disimpan di workshop yang harus kami rapihkan dan perbaiki keadaannya.


Suasana di Depan Workshop Build up Nepal

Perbaikan pertama yang kami lakukan adalah dengan mendesain dan membuat semacam gerobak untuk mengangkut mesin CSEB. Mesin CSEB yang datang atau pergi dari workshop harus diangkut sejauh kurang lebih 10 meter sebelum mencapai mobil/ tempat pengangkutan. Dengan berat mesin yang 200 kilogram, tidaklah mudah mengangkut mesin dan membawanya sejauh 10 meter, walaupun dengan tenaga 3 orang dewasa.


Mesin yang harus diangkut. Beratnya kurang lebih 200 kilogram

Gerobak yang kami desain bentuknya sangat sedarhana. Hanya berupa platform yang disangga oleh roda yang bisa didorong maupun ditarik. Selain itu, cukup mudah untuk mengangkut mesin dari lantai ke gerobak karena platformnya didesain agar tidak terlalu tinggi. Pekerjaan kami dibantu oleh mekanik dari Build up Nepal bernama Kabi. Selain pintar dan sangat terampil dalam pengerjaan mesin, Kabi juga cukup mahir berbahasa Inggris. Kami menjadi akrab hanya setelah beberapa kali pertemuan saja.


Gambar gerobak pengangkut sederhana yang dibuat dengan bahan apa adanya

Gerobak kami bikin menggunakan pelat baja dan besi bekas yang ada di sana. Pengerjaan selesai dalam hitungan jam saja berkat keterampilan Kabi. Kami berhasil membuat gerobak tersebut dan mempermudah pengangkutan mesin CSEB dari workshop ke tempat parkir mobil.

Tugas berikutnya adalah membuat workshop lebih teratur. Ada banyak suku cadang dan alat-alat tukang di sana. Semuanya berantakan tergeletak di mana-mana di workshop. Hal ini membuat Kabi dan rekan-rekan mekaniknya terkadang kebingungan saat ingin mengerjakan sesuatu. Sejak pertengahan minggu ketiga saya dan Johan memulai merancang tempat meletakkan barang, barang yang dibutuhkan, hingga belanja barang-barang tersebut ke jantung kota Kathmandu, ditemani Aasish, seorang engineer yang juga bekerja bersama kami di desa Deurali.


Saya dan Aasish berdiskusi

Kami merancang meja las untuk Kabi bekerja saat ia perlu mengelas, membeli beberapa alat standar keselamatan seperti topeng las, dan membuat gantungan di dinding tempat menyimpan alat- alat agar tidak mudah hilang. Kami menggunakan triplek yang diberi paku, lalu menggantungkan alat-alat di paku tersebut. Papan triplek yang sudah ditempelkan di dinding tersebut lalu diberi cat sehingga saat seseorang mengambil barang, dia tahu ke mana harus mengembalikannya.


Meja Las

Tool board/ papan alat


Tool board setelah dicat

Akhirnya workshop Build up Nepal pun terlihat lebih baik dan lebih rapi. Para mekanik terlihat menikmati rapih dan teraturnya workshop. Mohon maaf karena saya tidak sempat mengambil foto sebelum workshopnya dipermak, jadi hanya ada foto setelah workshop diperbaiki saja.


Di cerita berikutnya, saya akan menceritakan tentang bagaimana kami memperbaiki masalah mesin dan kegiatan kami setelahnya. Tunggu ya!








Earth Brick and Stone: Workshop Frenzy